Uni Eropa dan Komnas HAM ajak anak muda menjadi generasi penerus pembela HAM
Uni Eropa dan Komnas HAM ajak anak muda menjadi generasi penerus pembela HAM
Dalam rangka memperingati Hari Pembela HAM Internasional, Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Indonesia (Komnas HAM) menghadirkan panelis yang terdiri atas penulis, musisi, dan pembela HAM muda dalam diskusi bertajuk ‘Siapapun Bisa Menjadi Pembela HAM’. Acara talk show HAM ini menyoroti peran seni sebagai alat untuk advokasi HAM dan mengajak generasi muda untuk memainkan peran aktif dalam pembelaan HAM. Acara ini tayang perdana di kanal YouTube Narasi TV, sebuah media nasional, pada siang hari ini (9/12).
Talk Show yang digelar di Universitas Multimedia Nusantara ini diikuti oleh sekitar 150 pelajar SMA dan mahasiswa. Penulis Leila Chudori dan musisi Ananda Badudu menceritakan perjalanan kreatif mereka dalam membuat lagu dan tulisan tentang pengalaman manusia dan prinsip yang harus ditekankan saat menulis tentang pelanggaran HAM. Fatwa Hidayah, analis muda Komnas HAM, memberikan konteks terkait regulasi dan menguraikan perlindungan yang saat ini ada untuk mendukung pembela HAM di Indonesia.
Upaya para pembela HAM di seluruh dunia semakin diakui dalam mewujudkan masyarakat yang lebih setara dan adil. Namun, pada saat yang sama, upaya mereka kerap terhambat karena kurangnya perlindungan hukum. Oleh karena itu, merupakan tanggung jawab bersama untuk mempromosikan lingkungan yang aman dan mendukung bagi para pembela HAM untuk menjalankan pekerjaan mereka.
“Demokrasi, kebebasan berpendapat, dan penghormatan atas HAM adalah nilai-nilai universal yang menyatukan kita sebagai masyarakat dunia,” ujar Stéphane Mechati, Minister Counsellor, Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia. "Uni Eropa melihat peran para pembela HAM sebagai mitra utama dalam mewujudkan hak asasi manusia. Melindungi pekerjaan mereka dengan memastikan adanya instrumen hukum yang mendukung pembela HAM dapat menciptakan perubahan positif yang lebih sistemik. Para pemuda memainkan peran penting dalam upaya membela HAM, menggunakan cara-cara kreatif untuk menyatukan berbagai pihak, melampaui perbedaan mereka. Tahun ini diperingati sebagai Tahun Pemuda di Eropa dan pembuatan Rencana Aksi Pemuda untuk Aksi Eksternal Uni Eropa yang pertama kalinya juga menyoroti bahwa kita dapat belajar banyak dari kaum muda; partisipasi mereka adalah kunci untuk menegakkan hak asasi manusia."